Pabangbon Loop (jalur belakang)

Pagi ini tanggal 5 Maret 2022, kami gowes dengan rute Pabangbon Loop, namun menggunakan jalur yang relatif lebih jarang dilalui goweser dengan tujuan Panorama Pabangbon, bisa dibilang ini adalah jalur belakang.

Beginilah kira-kira rute yang kami tempuh hari ini.

Pukul 6.31 11 orang mulai berkumpul di Tugu Kujang, namun 1 orang tidak ikut ke rute Pabangbon karena masih harus bersekolah.

Sebenarnya pada grup WA diberitahukan bahwa rute ini ideal dilalui dengan sepeda gravel, namun saya dan beberapa teman lain menggunakan sepeda roadbike. Sehingga nanti kami tidak jadi melewati rute kampung semi blusukan, namun tetap menggunakan jalur utama walaupun sedikit berbatu dan berlubang.

Di perjalanan menuju Leuwiliang, kami mampir di sebuah warung yang menyajikan gorengan hangat, dan cilok dengan rasa sangat lezat.

Setelah melewati Pasar Leuwiliang, rombongan berbelok ke kiri ke arah Leuwisadeng. Tanjakan yang dilalui dapat dikatakan sangat menantang, terjal dan tak habis-habis.

Kami rehat di Panorama Pabangbon, tak lupa menikmati pemandangan alam yang sangat indah.

Saya memesan semangkuk indomie rebus di warung yang berada tepat di seberang Panorama Pabangbon. Warung ini juga menyediakan nasi dan aneka lauk pauk, ikan asin, serta sambal dadak yang sangat lezat. Kawan kami sampai menambah karena tak tahan dengan godaan sambalnya.

Di daerah ini, tidak ada sinyal HP, namun tak perlu khawatir, warung ini menjual voucher WiFi seharga 5 ribu rupiah untuk 12 jam pemakaian, namun 1 voucher hanya dapat digunakan untuk 1 device saja, tidak bisa sharing. Para pengunjung tetap dapat terhubung dengan dunia luar, serta dapat segera mengupload foto-fotonya ke media sosial dengan bantuan koneksi WiFi.

Setelah puas beristirahat dan mengisi perut, kami pun turun untuk pulang menuju ke rumah masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *